PERKEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG
PERKEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG
APA ITU KOPERASI???
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI DUNIA
Sejarah berdirinya koperasi dunia digagas oleh Robert Owen
(1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New
Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William
King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1
Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran
praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Hingga
Koperasi akhirnya berkembang pesat di negara-negara lainnya.
AWAL
SEJARAH KOPERASI di indonesia sebagai negara berkembang
Awal Sejarah koperasi singkat
gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari
usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Mereka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri, seraya ikut
mengembangkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Koperasi tumbuh dari
kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang di
timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian memuncaknya. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh
penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri
untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Pada zaman Belanda pembentuk
koperasai belum dapat terlaksana, karena:
1. Belum
ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang
mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah
jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi
karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Setelah Indonesia merdeka, pada
tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari
Koperasi Indonesia.
Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang
dan surut. Sebuah pertanyaan sederhana namun membutuhkan jawaban njelimet,
terlontar dari seorang peserta? Mengapa jarang dijumpai ada Koperasi yang
bertumbuh menjadi usaha besar yang menggurita, layaknya pelaku ekonomi lain,
yakni swasta (konglomerat) dan BUMN? Mengapa gerakan ini hanya berkutat dari
persoalan yang satu ke persoalan lain, dan cenderung stagnan alias berjalan di
tempat? Mengapa Koperasi sulit berkembang di tengah ?habitat? alamnya di
Indonesia?? Inilah sederet pertanyaan yang perlu dijadikan bahan perenungan.
Padahal, upaya pemerintah untuk ?memberdayakan? Koperasi seolah tidak pernah
habis. Bahkan, bila dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program
bantuan dari pemerintah seperti kredit program : KKop, Kredit Usaha Tani (KUT),
pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim program
KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial
dari perbankan, juga? paket program? dari Permodalan Nasional Madani (PNM),
terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya
bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri
Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya
memacu gerakan ini untuk terus maju. Namun, kenyataannya, Koperasi masih saja
melekat dengan stigma ekonomi marjinal, pelaku bisnis yang perlu dikasihani,
pelaku bisnis? pupuk bawang? , pelaku bisnis tak profesional. Masalah tersebut
tidak bisa dilepaskan dari substansi Koperasi yang berhubungan dengan semangat.
Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan memiliki unit
usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar.
Beberapa Koperasi telah tumbuh menjadi konglomerat ekonomi Indonesia, yang
tentunya tidak kalah jika dibandingkan dengan perusahaan swasta atau BUMN yang
sudah menggurita, namun kini banyak yang sakit. Omset mereka mencapai milyaran
rupiah setiap bulan. Konglomerat yang dimaksud di sini memiliki pengertian:
Koperasi yang bersangkutan sudah merambah dan menangani berbagai bidang usaha
yang menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke berbagai bidang
usaha-bisnis komersial.
KOPERASI DI
BERBAGAI NEGARA BERKEMBANG
Dibelahan dunia lain koperasi mampu
memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian. Koperasi
menguasai sektor-sektor strategis dan turut menentukan kebijakan ekonomi.
Berikut daftar beberapa catatan keberhasilan koperasi yang diperoleh dari
berbagai sumber beberapa tahun lalu.
1. Di
Argentina, terdapat 11,357 asosiasi koperasi dengan lebih dari 9 juta
anggota – 22% dari populasi penduduk Argentina (Source: Instituto
Nacional de Asociativismo y Economia Social (INAES), September 2007).
anggota – 22% dari populasi penduduk Argentina (Source: Instituto
Nacional de Asociativismo y Economia Social (INAES), September 2007).
2. Di Kolombia lebih dari 4 juta orang
anggota koperasi atau 9,17% dari
jumlah penduduk. (Source: CONFECOOP. Sector Cooperativo
Colombiano 2007)
jumlah penduduk. (Source: CONFECOOP. Sector Cooperativo
Colombiano 2007)
3. Di Costa Rica dihitung lebih dari
10% penduduk sebagai anggota koperasi.
4. Di India, lebih dari 239 juta orang
adalah anggota sebuah koperasi.
5. Di
Malaysia, 5.9 juta orang atau
24% dari populasi total penduduk adalah
anggota koperasi malaysia. (Source: Ministry of Entrepreneur and
Co-operative Development, Department of Co-operative Development,
Malaysia, December 2006.
anggota koperasi malaysia. (Source: Ministry of Entrepreneur and
Co-operative Development, Department of Co-operative Development,
Malaysia, December 2006.
Referensi
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://kementeriankoperasi.com/sejarah-berdirinya-koperasi-dunia
http://kementeriankoperasi.com/awal-sejarah-koperasi-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang
http://www.indonesiabangundesa.org/artikel/perkembangan-koperasi-di-luar-negeri
Nama
Anggota Kelompok :
1. Muhammad Mauludin / 27214410
2. Muhammad Hazmi / 27214302
0 comments: