PERKEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG

8:31 AM 0 Comments

PERKEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG


APA ITU KOPERASI???

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.


SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI DUNIA

Sejarah berdirinya koperasi dunia digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Hingga Koperasi akhirnya berkembang pesat di negara-negara lainnya.


AWAL SEJARAH KOPERASI di indonesia sebagai negara berkembang

Awal Sejarah koperasi singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Mereka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri, seraya ikut mengembangkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasai belum dapat terlaksana, karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
    memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi
    karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
    politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.


Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan surut. Sebuah pertanyaan sederhana namun membutuhkan jawaban njelimet, terlontar dari seorang peserta? Mengapa jarang dijumpai ada Koperasi yang bertumbuh menjadi usaha besar yang menggurita, layaknya pelaku ekonomi lain, yakni swasta (konglomerat) dan BUMN? Mengapa gerakan ini hanya berkutat dari persoalan yang satu ke persoalan lain, dan cenderung stagnan alias berjalan di tempat? Mengapa Koperasi sulit berkembang di tengah ?habitat? alamnya di Indonesia?? Inilah sederet pertanyaan yang perlu dijadikan bahan perenungan. Padahal, upaya pemerintah untuk ?memberdayakan? Koperasi seolah tidak pernah habis. Bahkan, bila dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit program : KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga? paket program? dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju. Namun, kenyataannya, Koperasi masih saja melekat dengan stigma ekonomi marjinal, pelaku bisnis yang perlu dikasihani, pelaku bisnis? pupuk bawang? , pelaku bisnis tak profesional. Masalah tersebut tidak bisa dilepaskan dari substansi Koperasi yang berhubungan dengan semangat. Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar. Beberapa Koperasi telah tumbuh menjadi konglomerat ekonomi Indonesia, yang tentunya tidak kalah jika dibandingkan dengan perusahaan swasta atau BUMN yang sudah menggurita, namun kini banyak yang sakit. Omset mereka mencapai milyaran rupiah setiap bulan. Konglomerat yang dimaksud di sini memiliki pengertian: Koperasi yang bersangkutan sudah merambah dan menangani berbagai bidang usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis komersial.


KOPERASI DI BERBAGAI NEGARA BERKEMBANG

Dibelahan dunia lain koperasi mampu memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian. Koperasi menguasai sektor-sektor strategis dan turut menentukan kebijakan ekonomi. Berikut daftar beberapa catatan keberhasilan koperasi yang diperoleh dari berbagai sumber beberapa tahun lalu.
1. Di Argentina, terdapat 11,357 asosiasi koperasi dengan lebih dari 9 juta
    anggota – 22% dari  populasi penduduk Argentina (Source: Instituto
    Nacional de Asociativismo y Economia Social (INAES), September 2007).
2. Di Kolombia lebih dari 4 juta orang anggota koperasi atau 9,17% dari
    jumlah penduduk. (Source: CONFECOOP. Sector Cooperativo
    Colombiano 2007)
3. Di Costa Rica dihitung lebih dari 10% penduduk sebagai anggota koperasi.
4. Di India, lebih dari 239 juta orang adalah anggota sebuah koperasi.
5. Di Malaysia, 5.9 juta orang  atau 24% dari populasi total penduduk adalah
    anggota koperasi malaysia. (Source: Ministry of Entrepreneur and 
    Co-operative Development, Department of Co-operative Development,
    Malaysia, December 2006.



Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://kementeriankoperasi.com/sejarah-berdirinya-koperasi-dunia
http://kementeriankoperasi.com/awal-sejarah-koperasi-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang
http://www.indonesiabangundesa.org/artikel/perkembangan-koperasi-di-luar-negeri

Nama Anggota Kelompok :
1.      Muhammad Mauludin / 27214410
2.      Muhammad Hazmi / 27214302

Unknown

Life is Mystery

0 comments: